PENGEMBANGAN BAKAT DAN KREATIFITAS ANAK DI MI
01.26SEMOGA BERMANFAAT
LAPORAN PENGEMBANGAN BAKAT DAN
KREATIFITAS ANAK DI MI MA'ARIF NU 01 KARANGGAMBAS
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah Pengembangan Bakat dan Kreatifitas Anak
Dosen Pengampu : Toifur, M.Pd.
Oleh:
Desi Nur Winahyu (1717405100)
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PURWOKERTO
2019
Motto
1. Hidup Sudah Diatur Dalam Big Master Plan Oleh
Tuhan.
2. Jadilah Diri Sendiri.
3.Hidup Adalah Kumpulan Keyakinan Dan Perjuangan.
4. Dalam Setiap Peristiwa, Hikmah Itu Selalu Ada.
5. Never Trouble about Trouble Until Trouble
Troubles You.
6. Butuh Jiwa Besar Untuk Mengakui Kesalahan Diri
Sendiri.
7. Memaafkan Memberi Sedikit Ruang Untuk Rasa Benci.
PERSEMBAHAN
1. Untuk
dosen pengampu mata kuliah pengembangan bakat dan kreatifitas anak Bapak Toifur
M,Pd.
2. Untuk
kedua orang tua saya yang tercinta di rumah yang setiap doa di panjatkan untuk
saya.
3. Untuk
teman-teman saya.
4. Untuk
para pembaca di mana pun berada.
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah
Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga kita
dapat menyelesaikan Laporan yang berjudul “Laporan Pengembangan Bakat dan
Kreatifitas anak di MI Ma'arif NU 01 Karanggambas” guna memenuhi tugas mata
kuliah Pengembangan Bakat dan Minat kreatifitas Anak . Kami ucapkan terimakasih
kepada Bapak Toifur , M.Pd. selaku dosen mata kuliah Pengembangan Bakat dan
Kreatifitas Anak atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini, kami
juga mengucapkan banyak terimakasih pada semua pihak yang telah membantu
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tujuan pembuatan
makalah ini adalah untuk membahas tentang Pengembangan Bakat dan Minat
kreatifitas Anak di MI Ma'arif NU 01 Karanggambas. Kami berharap semoga makalah
yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Kami menyadari masih
banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini, untuk itu penulis mengharap
kritik & saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.
Purwokerto, 28 Oktober 2019
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL....................................................................................... i
MOTTO............................................................................................................
PERSEMBAHAN……………………………………………………………
KATA
PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR
ISI................................................................................................... iii
BAB
1 PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang…………………………………………………………….
B.Rumusan
Masalah………………………………………………………….
C.Tujuan
Penulisan…………………………………………………………..
D.Manfaat
Penelitian……………………………………………………………
E.Metodologi
Penulisan...........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
Cara
Mengetahui Bakat Anak
......................................................................... 2
Cara
Mengembangkan Bakat Anak……………………………………………
Cara
Menyalurkan Bakat Anak........................................................................ 6
BAB
III HASIL PENELITIAN…………………………………………..
BAB III PENUTUP
Kesimpulan....................................................................................................... 17
Saran ............................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….
LAMPIRAN…………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Di dalam undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Dasar, Fungsi dan
Tujuan Sistem Pendidikan Nasional, Bab II pasal 3 tertulis Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Kemudian pada bab V pasal 12 ayat 1 point b tertulis setiap peserta
didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan
sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya.
Sekarang
ini pengembangan bakat anak kurang mendapatkan perhatian dan tempat yang
berarti di dunia pendidikan kita. Padahal dalam rancangan kurikulum yang
baru nanti, bakat merupakan salah satu faktor penting penentu keberhasilan
seorang peserta didik. Karena itulah maka bakat seorang anak didik mestinya
menjadi perhatian serius dari para pelaksana pendidikan untuk mengantarkan
mereka ke gerbang keberhasilan.
Banyak
remaja maupun dewasa yang tidah tahu akan bakat, maupun minatnya. Bila mereka
tahu akan bakat dan minatnya sejak dini mereka mampu menjadikan bakat tersebut
sebagai kekuatan, maka Insya Allah dewasa nanti mereka bisa menjadi orang yang
sukses. Adapun guru sebagai fasilitator pembelajaran yang bertanggung jawab
terhadap perkembangan siswa sebaiknya dapat mengenali bakat apa yang dimiliki
oleh siswanya. Selanjutnya guru berusaha mengembangkan bakat yang dimiliki oleh
anak agar kebanyakan dilema yang terjadi di masyarakat tidak terjadi lagi. Oleh
karena itu penulis merasa tertarik mengkaji bagaimana cara mengenali,
mengembangkan dan menyalurkan bakat anak usia dini mengingat usia dini
merupakan usia yang sangat penting.
B. Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana cara mengenali bakat anak?
2.
Bagaimana cara mengembangkan bakat anak?
3.
Bagaimana cara menyalurkan bakat anak?
C. Tujuan Penelitian
1.
Mengidentifikasi bakat pada anak.
2.
Menjelaskan cara mengembangkan bakat
anak.
3.
Mengarahkan bakat anak agar tersalurkan.
D.
Manfaat Penelitian
Dengan diselesaikannya laporan ini diharapkan dapat
memeberikan manfaat berupa pengetahuan tentang pentingnya pengembangan bakat
pada anak.
E. Metodologi
Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan
pada populasi besar maupun kecil, tetap data yang dipelajari adalah data dari
sample yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan
kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variable.Penelitian
Expost facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa
yang telah terjadi dan kemudian menurut kebelakang untuk mengetahui
faktor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya kejadian tersebut.
Penelitian naturalistik sering juga disebut metode
kualitatif yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada
kondisi obyek alamiah. Policy research (penelitian kebijaksanaan) adalah
suatu proses penelitian yang dilakukaan pada, atau analisis terhadap
masalah-masalah social yang mendasar, sehingga temuannya dapat direkomendasikan
kepada pembuat keputusan untuk bertindak dalam menyelesaikan masalah.
Penelitian
menurut jenis data dan analisis : Penelitian kualitatif : Penelitian yang
menggunakan data kualitatif (data yang berbentuk data, kalimat, skema, dan
gambar) Penelitian kuantitatif : Penelitian yang menggunakan data kuantitatif
(data yang berbentuk angka atau data yang diangkakan.
2.
Metode penelitian
a)
Wawancara
Metode ini dilaksanakan dengan
melakukan tanya jawab secara langsung antara observer dengan narasumber , yaitu guru yang bersangkutan.
b) Observasi
Metode observasi ini dilakukan
dengan cara mengamati kondisi ataupun kegiatan yang dilakukan secara langsung
ke sekolahan agar mengetahiu kondisi di lapangan.
BAB
II
PEMBAHASAN
- Pengertian Pengembangan
Bakat
Pengembangan adalah proses atau tahap demi tahap manusia pada zona
tumbuh ke arah yang lebih baik.
Selanjutnya bakat adalah kemampuan yang anda miliki untuk mengerjakan
sesuatu dengan baik sangatlah penting untuk mengetahui bakat dan potensi kita.
Kita dapat mengetahui kemampuan diri kita dari pujian yang kita dapatkan dari
orang lain. Perhatikanlah segala sesuatu yang berhasil anda kerjakan dengan
hasil yang luar biasa, itu adalah bakat anda. Janganlah segan melihat kualitas
dan prestasi Anda, kita tak perlu memilih-memilah antara prestasi besar dan
prestasi kecil. Prestasi adalah prestasi cobalah melakukan rencana yang tampak
sederhana bila anda menghasilkan. Artinya anda telah berhasil walaupun hanya
sesuatu yang sederhana coba lagi dengan rencana yang lebih besar atau sulit
bila anda menghasil jika anda berhasil
bukanlah kepercayaan diri Anda menguat karena itu, tapi lakukanlah untuk
mencobanya.[1]
Menurut Soegarda Poerbakawatja
bakat adalah benih dari suatu sifat yang baru akan tampak Jika ia mendapatkan
kesempatan atau kemungkinan untuk berkembang.
Menurut Crow and row bakat juga
dapat dipandang sebagai suatu bentuk khusus superioritas dalam lapangan
pekerjaan tertentu seperti musik, ilmu pasti,atau teknik. Menurut Conny Semiawan bakat adalah kemampuan yang
merupakan sesuatu yang inheren dalam diri seseorang dibawa sejak lahir dan
terkait dengan struktur otak. Kreatifitas
anak itu sendiri adalah segala
proses yang dilalui oleh anak dalam rangka melakukan mempelajari dan menemukan
sesuatu yang baru yang berguna bagi kehidupan dirinya dan orang lain.
Setiap orang tua tentu menginginkan
anak-anaknya menempuh perjalanan dari awal sampai akhir yaitu berupa
kreativitas untuk berjalan ke arah itu tentu menghabiskan energi dan tak ada
hasil yang signifikan terkecuali kalau berjalan itu sengaja dihentikan karena
salah arah sehingga harus diulangi dari awal atau harus berbelok ke ke arah
awal. Kreatif anak berada tahap paling awal hasilnya memang cenderung tidak
kelihatan tetapi bukan berarti yang tidak kelihatan ini tidak penting apalagi
sampai secara ekstrem, menganggap bahwa yang tidak kelihatan itu sebagai tidak
ada. Ini tentu saja anggapan yang tidak pada tempatnya.Sekarang pengetahuan manusia
sudah sampai pada kemampuan untuk membuat alat bantu yang dapat diperlihatkan
hal-hal yang tadinya tidak kelihatan menjadi kelihatan misalnya dengan datang
ke rumah sakit besar di sana kita bisa melihat alat-alat yang dapat digunakan
untuk melihat bagian dalam jantung seseorang. Kreativitas anak juga termasuk
salah satu hal yang tak terlihat karena itu ,membangun kreativitas anak
biasanya diabaikan oleh para orang tua.
Merumuskan tujuan aktivitas anak
dengan memakai kata-kata operasional ,tujuan besarnya tidak mempunyai tujuan
yang lebih kecil dengan menggunakan kata-kata yang bersifat operasional
kata-kata operasional menyangkut aspek kognitif ,afektif dan psikomotor.
Misalnya kata menghitung, identifikasi, menafsirkan, membandingkan, membedakan,
merangkum,menyimpulkan, menganalisis,menerapkan, mengevaluasi dan
mendemonstrasikan.[2]
- Cara
Mengetahui Bakat pada Anak
Untuk dapat mengetahui bakat anak
tidaklah mudah, sebagai orang tua haruslah paham akan perubahan-perubahan yang
terjadi pada anak. Sekecil apapun perubahan yang timbul dari anak bisa saja
merupakan tanda-tanda dari bakat anak. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk
mengenali bakat anak adalah sebagai berikut:
- Observasi perilaku sehari-hari
Orang tua dapat melihat kecenderungan perilaku anak
untuk melihat bakat anaknya. Dengan begitu, orang tua dapat membimbing
anak-anaknya pada bidang pendidikan maupun ekstra kurikuler yang diminati.
Namun orang tua jangan memaksakan kehendak kepada sang anak. Karena anak akan
merasa tidak senang dan tidak nyaman dalam melakukannya, sehingga hasil yang
didapatkan tidak optimal.
- Tes bakat
Tes bakat bertujuan membantu memberikan gambaran
mengenai kemampuan anak di berbagai
minatnya di bidang-bidang tertentu, untuk kemudian merencanakan dan membuat
keputusan mengenai pilihan pendidikan. Melalui tes bakat akan diperoleh
gambaran mengenai berbagai bidang kemampuan anak. Hasil tes bakat tidak mutlak
dapat menentukan pendidikan yang akan dijalani anak. Guru, orang tua, atau
pembimbing perlu mengenal bakat anak-anaknya sehingga dapat memberikan
pendidikan dan menyediakan pengalaman sesuai dengan kebutuhan masing-masing
anak. Dari hasil penelitian para ilmuwan di bidang dermatoglyphics, diketahui
bahwa setiap individu di dunia memiliki sidik jari yang berbeda-beda.
Karakter
sidik jari manusia juga ternyata berhubungan erat dengan bagian fungsi otak.
1) Melihat
tingkah laku anak.
2) Mengikuti
perkembangan anak dengan cermat.
3) Memberikan berbagai macam stimulus atau
rangsangan kepada anak, misalnya dengan memberikan les atau permainan yang
variatif.
4) Melakukan
tes psikologi (tes bakat) untuk melihat kelebihan dan kelemahan anak. Tes ini
bisa dilakukan saat anak berusia 7 tahun atau saat masuk sekolah. Pada usia
tersebut sudah terlihat bakat serta minat anak.
- Tes sidik jari
Salah satu cara untuk mengenali potensi dan bakat
anak adalah melalui analisis sidik jari (finger print analysis). Dengan
menganalisis pola sidik jari yang berhubungan dengan sistem hormon pertumbuhan
pada sel otak, kini kita dapat mendeteksi potensi kecerdasan alamiah anak
sehingga para orang tua dapat menentukan metode simulasi yang tepat dalam
memaksimalkan perkembangan kecerdasan anak. Analisa sidik jari juga bisa
digunakan untuk mengetahui minat, bakat, kecerdasa, bahkan gaya belajar,
potensi bakat sampai analisa karakter anak.Sedikit pengetahuan tentang tes
sidik jari. Dari hasil penelitian para ilmuwan di bidang dermatoglyphics,
diketahui bahwa setiap individu di dunia memiliki sidik jari yang berbeda-beda.
Karakter
sidik jari manusia juga ternyata berhubungan erat dengan bagian fungsi otak.
1) Ibu
jari: memiliki jalinan ke otak depan dan motif garis ibu jari itu bisa
menunjukkan karakter seseorang.
2) Telunjuk:
memiliki hubungan dengan otak depan yang posisinya lebih atas. Motif garis
telunjuk tersebut dapat menunjukkan pemikiran logis dan kreativitas seseorang.
3) Jari
tengah: memiliki keterkaitan dengan otak bagian atas. Motif jari tengah itu
dapat menunjukkan kontrol pergerakan minor dan mayor seseorang.
4) Jari
manis: memiliki jalinan dengan otak yang berada di belakang telinga. Motif jari
manis itu kerap dikaitkan dengan kontrol pendengaran.
5) Jari
kelingking: memiliki hubungan dengan otak belakang. Motif jari kelingking itu
dapat menunjukkan tingkat konsentrasi maupun penglihatan sesorang.
Jari-jari tangan sebelah kanan seseorang mewakili
fungsi otak sebelah kiri. Otak kiri berfungsi untuk melihat perbedaan angka,
urutan, tulisan, hitungan, dan logika.
Sedangkan
jari-jari tangan sebelah kiri sesorang mewakili fungsi otak sebelah kanan. Otak
kanan berfungsi untuk melihat persamaan, khayalan, kreativitas, bentuk ruang,
emosi, musik, dan warna.[3]
C. Mengembangkan Bakat Anak
Bakat
memang setiap orang berbeda-beda namun bakat biasa dibag dalam lingkup
kecerdasan,yang diperoleh kepuasan dari memulai hubungan dengan orang lain. Di
dalam buka Frames of mind yang terbit tahun 1983, seorang psikolog bernama
Howard Gardner menyimpulkan hasil risetnya yang mengatakan bahwa sedikitnya ada
tujuh jenis kecerdasan (Howard Gardner, 1983:78):
1) Kecerdasan
linguistik, berkaitan dengan kemampuan bahasa dan penggunaannya. Orang-orang
yang berbakat dalam bidang ini senang bermain-main dengan bahasa, gemar membaca
dan menulis, tertarik dengan suara, arti dan narasi. Mereka seringkali mengeja
dengan baik dan mudah mengingat tanggal, tempat dan nama.
2) Kecerdasan
musikal, berkaitan dengan musik, melodi, ritme dan nada. Orang-orang ini pintar
membuat musik sendiri dan juga sensitif terhadap musik dan melodi. Sebagian
bisa berkonsentrasi lebih baik jika musik diperdengarkan. Banyak dari mereka seringkali
menyanyi atau bersenandung sendiri atau menciptakan lagu serta musik.
3) Kecerdasan
logis-matematis, berhubungan dengan pola, rumus-rumus, angka-angka dan logika.
Orang-orang ini cenderung pintar dalam teka-teki, gambar, aritmatika dan
memecahkan masalah matematika. Mereka seringkali menyukai komputer dan
pemrograman.
4) Kecerdasan
spasial, berhubungan dengan bentuk, lokasi dan membayangkan hubungan di
antaranya. Orang-orang ini biasanya menyukai perancangan dan bangunan,
disamping itu pintar membaca peta, diagram dan bagan.
5) Kecerdasan
tubuh-kinestetik, berhubungan dengan pergerakan dan keterampilan olah tubuh.
Orang-orang ini adalah para penari dan aktor, para pengrajin dan atlet. Mereka
memiliki bakat mekanik tubuh dan pintar meniru mimik serta sulit untuk duduk
diam.
6) Kecerdasan
interpersonal, berhubungan dengan kemampuan untuk bisa mengerti dan menghadapi
perasaan orang lain. Orang-orang ini seringkali ahli berkomunikasi dan pintar
mengorganisasi, serta sangat sosial. Mereka biasanya baik dalam memahami
perasaan dan motif orang lain.
7) Kecerdasan
intrapersonal, berhubungan dengan mengerti diri sendiri. Orang-orang ini
seringkali mandiri dan senang menekuni aktifitas sendirian. Mereka cenderung
percaya diri dan punya pendapat, dan memilih pekerjaan di mana mereka bisa
memiliki kendali terhadap cara mereka menghabiskan waktu.[4]
Banyak orang tua yang kurang memperhatikan bakat
yang ada pada anak, padahal bakat merupakan modal yang sangat penting untuk
anak ketika beranjak dewasa nanti. Ahli psikologi Abraham Maslow menemukan
bahwa yang terlahir dalam diri anak pada suatu saat akan timbul sebagai suatu
kebutuhan, dan perlu mendapatkan perhatian serius. Karena itulah, bakat perlu
perhatian serius dan jangan dianggap remeh. Bila bakat seorang anak
diperhatikan dengan serius, akan sangat baik demi kemajuan masa depannya.
Apalagi bila anak sudah dibimbing pengembangan bakat sejak kecil.
Sebagai calon guru yang bertanggung jawab untuk
perkembangan bakat anak didiknya harus bisa mengetahui hal apa saja yang perlu
diperhatikan untuk mengembangkan bakat anak. Berikut ini adalah beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam pengembangan bakat anak:
1) Perhatian
Setiap individu adalah unik karena itu setiap bakat
perlu memperoleh perhatian khusus. Sistem pendidikan yang menggunakan pola
penyeragaman kurang baik untuk digunakan. Cermatilah barbagai kelebihan,
keterampilan dan kemampuan yang tampak menonjol pada masing-masing anak.
2) Motivasi
Bantu anak dalam meyakini dan fokus pada kelebihan
dirinya agar anak lebih percaya diri. Tanamkan rasa optimis kepada mereka bahwa
mereka bisa mencapainya.
3) Dukungan
Dukungan sangat penting bagi anak, selalu memberi
dukungan terhadap mereka dan yakinkan mereka untuk tekun, ulet dan latihan
terus menerus. Selain itu dukunglah anak untuk mengatasi berbagai kesulitan dan
hambatan dalam mengembangkan bakatnya.
4) Pengetahuan
Perkaya anak dengan berbagai wawasan, pengetahuan
serta pengalaman di bidang tersebut.
5) Latihan
Latihan terus menerus sangat baik untuk perkembangan
bakat anak agar bakat yang dimiliki semakin matang. Apalagi anak diikutsertakan
dengan ekstra kurikuler atau memberi kegiatan yang lebih sesuai dengan bakatnya
agar anak terus melatih bakatnya tersebut.
6) Penghargaan
Berikan penghargaan dan pujian untuk setiap usaha
yang dilakukan anak.
7) Sarana
Sediakan fasilitas atau saran yang menunjang dengan
bakat anak.
8) Lingkungan
Lingkungan juga ikut mempengaruhi perkembangan bakat
anak. Karena itu usahakan anak selalu dekat dengan lingkungan yang mendukung
bakat anak.
9) Kerjasama
Kerjasama antara orang tua, guru maupun anak sangat
diperlukan mengingat waktu anak di sekolah hanya sedikit dan waktu luang anak
di rumah lebih banyak.
10) Teladan yang baik
Mengingat sikap anak yang selalu meniru, maka
teladan yang baik sangat diperlukan. Misalnya kenalkan anak pada sosok Taufik
Hidayat bila anak berbakat dalam bidang bulu tangkis, Utut Adianto bila anak
berbakat dalam bidang catur, dsb.
Selain itu, di bawah ini cara orang tua
untuk dapat membantu anak mengembangkan bakat anak antara lain:
a) Berikan
anak kesempatan.
Setiap
anak sesungguhnya memiliki bakat yang dibawa secara genetik ataupun minat yang
ditimbulkan oleh faktor lingkungan. Sebagai orang tua ataupun pendidik
hendaknya memberikan kesempatan kepada anak dan memberikan kepercayaan kepada
anak bahwa ia mapu untuk melakukannya.
b) Kreatifitas
Kreatifitas
tidak serta merta bisa datang begitu saja. Untuk mengembangkannya dibutuhkan
dukungan orang tua atau pendidik guna memfasilitasi karyanya tersebut.
c) Arahan/petunjuk
Mengembangkan
bakat yang baik dan positif tentunya dibutuhkan arahan dan petunjuk yang benar
dari orang tua. Sehingga pengembangan bakatnya bisa lebih matang.
d) Trust/kepercayaan
Berikan
kepada anak kita kepercayaan bahwa ia pasti mampu melakukannya. Memberi
kepercayaan sangatlah penting guna mengoptimalkan bakat dan kemampuanya.
e) Rewad/penghargaan
Orang
tua jangan pernah lupa untuk memberikan reward kepada si buah hati jika ia
melakukan bakatnya dengan baik. Reward tidak hanya berupa hadiah yang berupa
benda, kalimat pujian pun dapat memberikan nilai positif bagi anak.
f) Relationship/hubungan
Hubungan
yang dekat antara orang tua dengan anak dapat berpengaruh positif bagi anak
dalam mengembangkan bakatnya[5].
- Menyalurkan
bakat
Ketahuilah bahwa sebenarnya, setiap anak
terlahir di dunia ini memiliki bakat dan potensi yang jika diasah dan
dikembangkan akan menghasilkan prestasi yang luar biasa. Untuk itu, orang tua
hendaknya menyadari hal itu, kemudian menyalurkannya sesuai dengan bakat dan
minat yang dimilikinya.
Dinny H.A.Rully, psikolog yang banyak mengupas
masalah anak mengatakan bahwa merupakan tugas orang tua untuk menyalurkan bakat
dan potensi yang dimiliki anak ketika mereka mengetahuinya. Dengan demikian
anak dan orang tua tidak akan kehilangan masa emas itu. Bakat dan potensi yang
bisa disalurkan sangat beragam, misalnya anak yang suka membaca dan menulis
sejak kecil, bisa diarahkan dengan memberinya berbagai bacaan menarik dan
bermanfaat. Begitupun anak-anak yang punya bakat melukis, menyanyi, mewarnai,
menari bisa diarahkan ke sanggar-sanggar atau les privat.
Beberapa
tantangan yang dihadapi dalam mengarahkan bakat anak:
1. Sulitnya menemukan/menentukan bakat mana yang
harus dikembangkan atau bakat apa yang sesungguhnya dimilki oleh anak.
- Setiap individu adalah unik karena
itu setiap bakat perlu memperoleh perhatian khusus.
- Perubahan sistem pendidikan.
Perubahan yang terlalu sering dapat menghambat proses belajar dilain pihak
perubahan yang terlalu lambat akan terlalu banyak menunda perkembangan
bakat anak.
- Intervensi sosial (sekolah).
Disiplin kelas dan prinsip egalitarian yaitu pemerataan terhadap semua
siswa dengan harus mengikuti kegiatan yang sama namun tidak diminati anak.
- Ketidak seimbangan evaluasi.
Pandangan umum yang memandang keberbakatan berdasarkan skor IQ. Padahal IQ
tidak menggambarkan bakat musik atau bakat olahraga seseorang. Sekolah
sering kali menggolongkan anak yang berprestasi sebagai anak yang
memperoleh nilai pelajaran yang baik.
- Akibatnya sekolah kurang memberikan
perhatian kepada anak yang memiliki bakat yang tidak terukur oleh standar
IQ.[6]
Kegiatan EkstrakurikulerBerdasarkan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Pembinaan Kesiswaan kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu jalur
pembinaan kesiswaan.Kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti dan dilaksanakan oleh
siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah,bertujuan agar siswa dapat
memperkaya dan memperluas diri. Memperluas diri dapat dilakukan dengan
memperluas wawasan pengetahuan dan mendorong pembinaan sikap dan nilai-nilai.Bentuk
dan Sasaran Kegiatan EkstrakurikulerPembinaan kesiswaan jalur kegiatan
ekstrakurikuler berbentuk penyelenggaraan pembinaan khusus di luar program
kurikuler yang dibina oleh Pembina/Pelatih yang ditunjuk oleh Kepala Madrasah
dengan pelaksanaan yang terprogram, rutin, dan terpantau, dibawah koordinasi
Pembina ekstrakurikuler.
Berikut ini yang merupakan bentuk kegiatan
ekstrakurikuler seperti:1) Individual, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler
yang diikuti peserta didik secara perorangan.2) Kelompok, yaitu format kegiatan
ekstra kurikuler yang diikuti peserta didik secara kelompok.3) Klasikal, yaitu
format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti peserta didik dalam satu kelas.4)
Gabungan,yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti peserta antar madrasah.5)
Lapangan, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti seorang atau
sejumlah peserta didik melalui kegiatan diluar kelas atau dilapangan.[7]
BAB
III
HASIL
PENELITIAN
Gambaran
Umum Objek Penelitian
Nama Sekolah :
MI MA'ARIF NU KARANGGAMBAS
Alamat :
Jl. Raya Karanggambas No. -, RT.02 / RW. 02
Kode Pos : 53372
Email : mimanu01gambas@gmail.com
Kepala Sekolah :
Siti Honiah Mujiati,S.Ag,M.S.I
Dari hasil observasi yang dilakukan
dalam kegiatan ekstrakurikuler di MI Ma'arif NU 01 Karanggambas , berdasarkan
wawancara dengan Pak Purwanto S, Pd dan Pak Aman Khusaini S, Pd Sekolah sebagai
berikut :
1. Wawancara kepada guru kelas.
Observer : “Assalamu’alaikum Wr,
Wb, maaf mengganggu waktunya Pak, kami Mahasiswa dan Mahasiswi dari IAIN
Purwokerto bermaksud untuk melakukan observasi mengenai ekstrakurikuler di
Sekolah ini.”
Narasumber : “Wa’alaikumsalam, iya
silahkan mba.”
Observer : “Bisa dimulai
sekarang nggih Bu ?”
Narasumber : “iya bisa, tapi mohon maaf kalau jawaban saya
kurang memuaskan, karena saya mengajar disini terbilang masih baru.
Observer : “ Ada berapa
ekstrakurikuler yang ada di sekolah ini Bu? "
Narasumber
: "ada 3, yaitu drum ban, qiroah,
tenis meja itu yang berjalan. Yang lainnya
belum"
Observasi
: “ Sudah berapa lama ekstra di
sekolahan ini berjalan “ ?
Narasumber : “Sudah
mencapai bertahun-tahun mengapa saya menjawab bertahun-tahun karena, kami disini guru baru 1 tahun di sini. Tapi perkiraan ya 4
tahun akhir sudah ada extrakulikuler di sini”
Observasi : “Bagaimana antusias para siswa ketika dalam
ekstrakurikuler”?
Narasumber : “Kami disini tidak membatasi siswa dalam
melakukan ekstrakurikuler, dalam antusias
ekstrakurikuler itu sangat baik, kebetulan ada siswa yang memiliki dua
ekstrakurikuler sekaligus dalam satu minggu, semangatnya luar biasa.” “Ketika
ekstrakurikuler drum band dan tenis meja itu sangat semangat sekali namun,
ketika qiroah mungkin hanya beberapa, dari hal tersebut karena perbedaan bakat
yang dimiliki siswa.”
Observasi : “Tujuan diadakannya drum band disini apa
pak” ?
Narasumber: “Mempunyai
skill yang khusus dalam bidang musik dan percaya diri dalam diri siswa.
Observasi :“Sudahkah salah satu Ekstra dilombakan di
tingkat provinsi atau kabupaten atau Kecamatan?
Narasumber :”Sudah Qiroah Juara 2 ,tingkat
kecamatan tartil juara 3, dan tenis meja tingkat kabupaten Rembang.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Bakat adalah kemampuan terhadap sesuatu
yang menunjukkan kemampuan di atas rata-rata yang telah ada pada diri kita
secara alamiah dan perlu dilatih untuk mencapai hasil yang maksimal.
2. Cara untuk mengenali bakat anak bisa
dilakukan dengan observasi perilaku
sehari-hari, tes bakat dan tes sidik jari.
3. Adapun bakat yang dimilki anak meliputi
bakat lingistik, bakat musikal, bakat logis-matematis, bakat spasial, bakat
kinestetik, bakat interpersonal, bakat intrapersonal.
4. Ciri-ciri anak yang berbakat pada suatu
hal adalah senang melakukan hal tersebut, dapat berkonsentrasi dalam melakukan
hal tersebut, rasa ingin tahu yang tinggi dan memiliki kemampuan yang tinggi
pada bidang itu.
5. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
untuk mengembangkan bakat anak yaitu perhatian, motivasi, dukungan,
pengetahuan, latihan, penghargaan, sarana, lingkungan, kerjasama dan teladan
yang baik.
6. Peran orang tua dalam mengembangkan bakat
anak adalah dengan memberi kesempatan, kreatifitas, arahkan, kepercayaan,
reward dan relationship.
7. Sedangkan cara untuk menyalurkan bakat
anak adalah dengan mengikutsertakan anak pada kegiatan-kegiatan yang mendukung
bakatnaya ,selain itu juga diadakan ekstrakulikuler di lingkungan sekolah untuk
menunjang bakatnya di sekolahan.
B. Saran
Berikut
ini saran-saran yang dapat penulis sampaikan kepada para pembaca pada umumnya,
khususnya kepada calon guru diantaranya:
1. Guru tidak melakukan sistem
pendididikan pola penyeragaman karena
ini kurang efektif dalam pengembangan bakat anak mengingat bakat yang dimiliki
setiap anak berbeda-beda.
2. Selalu jalin hubungan antara guru dengan
orang tua untuk memantau perkembangan bakat anak.
DAFTAR
PUSTAKA
Febe,Chen, Be Creative Menjadi Pribadi Kreatif, Jakarta:Gramed
Pustaka Utama,2010.
Akram Misbah
Utsman,25 Kiat Membentuk Anak Hebat,
Jakarta: Gema InsaniPress, 2005.
Reni Akbar
dan Hawadi,Menguatkan Bakat Anak ,
Jakarta: PT. Grasindo, 2010.
Wahyudin,Menuju Kreativitas, Jakarta: Gema Insani
Press, 2003.
Almira Amir,Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan
Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligences),IAIN
Padangsidimpuan: JurnalLogaritma, Vol. 1, No. 01, Januari 2013.Febi Nur
Salisah, dkk.,Sistem Pakar Penentuan Bakat Anak Dengan Menggunakan Metode.
LAMPIRAN
Pemfotoan bersama narasumber Baner kegiatan siswa-siswi MI
MA’ARIF NU 01 KARANGGAMBAS
Halaman belakang untuk kegiatan
drum band Peralatan dan prestasi
prestasi siswa-siswi MI MA’ARIF NU 01 KARANGGAMBAS
[1]
Febe,Chen, Be Creative Menjadi Pribadi
Kreatif,(Jakarta:Gramed Pustaka Utama,2010) hlm 78.
[2]
Wahyudin,Anak Kreatif (Jakarta:Gema
Insan Perss,2010) hlm 3
[3]
Akram Misbah Utsman,25 Kiat Membentuk Anak Hebat, Jakarta: Gema InsaniPress,
2005
[4]
Almira Amir, Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Kecerdasan Majemuk
(Multiple Intelligences),
IAIN Padangsidimpuan: JurnalLogaritma, Vol. 1, No. 01,
Januari 2013.Febi Nur Salisah, dkk.,
Sistem Pakar Penentuan Bakat Anak Dengan Menggunakan
Metode
[5]
Akram Misbah Utsman,25 Kiat Membentuk Anak Hebat, Jakarta: Gema InsaniPress,
2005
[6]
Reni Akbar dan Hawadi,Menguatkan Bakat Anak , Jakarta: PT. Grasindo, 2010.
[7]
Fitri ,Helena (Pengembangan Bakat Siswa
dalam Kegiatan Ektrakulikuler Kursus Kader Dakwah:Medan,2018) EDU RILIGIA:
Vol. 2 No.1 Januari - Maret 2018. Hlm 24
0 komentar