MATERI KEWIRAUSAHAAN PENGERTIAN, UNSUR UNSUR, KONSEP MANAJEMEN PEMASARAN

01.31

 

  Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi dan managerial. Akibat dari pengaruh berbagai faktor tersebut adalah masing-masing individu maupun kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan, menawarkan dan menukarkan produk yang memiliki nilai komoditas. [1]

Ada pun secara managerial menurut "The American Marketing Association"  yang dikutip dari Bussines Review  pemasaran adalah bentuk proses perencanaan dan pemilihan konsep (executing) harga distribusi dan promosi dari gagasan barang dan jasa untuk menciptakan transaksi (exchange ) yang memuaskan individu dan organisasi.  Dari pengertian di atas jelas mengindikasikan bahwa tujuan pemasaran pada intinya adalah untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan konsumen (individu, kelompok dan sosial) dalam rangka mencapai standar kehidupan yang lebih tinggi. Oleh karena itu pemasaran harus mengerti kebutuhan pasar sasaran melalui proses interaksi melalui sejumlah aktivitas dan skill . Menurut Peter Drucker mengatakan tugas pemasaran adalah untuk mengetahui dan mengerti pelanggan dalam arti kecocokan produk dan pelayanan bagi mereka. Idealnya, pemasaran dapat menghasilkan konsumen yang siap untuk membeli. Secara keseluruhan sebaiknya dibutuhkan, kemudian memberikan produk dan jasa yang dapat disediakan.[2]

Atau dapat dikatakan pula bahwa pemasaran adalah semua kegiatan usaha yang bertalian dengan arus penyerahan barang dan jasa jasa dari produsen ke konsumen. Dalam arti luas pemasaran meliputi pula hal-hal yang bersifat abstrak seperti asuransi, surat-surat saham, dan surat-surat obligasi.

Berikut ini beberapa ahli memberikan bermacam-macam definisi tentang pemasaran antara lain :

  1. Philips dan Duncan pemasaran meliputi semua langkah yang digunakan atau dipergunakan untuk menempatkan barang-barang nyata ke tangan konsumen.
  2. W. J. Stanton pemasaran meliputi keseluruhan sistem yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha, yang bertujuan merencanakan,menentukan harga, hingga mempromosikan, dan mendistribusikan barang-barang atau jasa yang akan memuaskan kebutuhan  pembeli, baik yang aktual maupun yang potensial.
  3. P.H. Nystrom pemasaran meliputi segala kegiatan mengenai penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen.

Dengan demikian bahwa ruang lingkup pemasaran merupakan proses perpindahan barang dan jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen, tidaklah sesederhana namanya. Jangkauan pemasaran sangat luas. Berbagai tahap kegiatan harus dilalui oleh barang-barang dan jasa sebelum sampai ke tangan konsumen. 

Ruang lingkup yang luas itu kemudian dapat  disederhanakan menjadi empat kegiatan utama yang lazim disebut sebagai 4 P dalam pemasaran:

  1. Product  (produk)  yang menyangkut pemilihan barang atau jasa yang ditawarkan secara tepat.
  2. Price  (harga) menyangkut penetapan harga jual barang yang sesuai dengan kualitas barang dan dapat dijangkau oleh konsumen.
  3. Place  (tempat) menyangkut pemilihan cara pendistribusian barang dan jasa sehingga sampai ke tangan konsumen.
  4. Promotion  (promosi) menyangkut pemilihan kebijaksanaan promosi yang tepat sesuai dengan barang atau jasa yang ditawarkan.[3]

Konsep Manajemen Pemasaran

Perusahaan yang sudah mulai mengenal bahwa pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses usahanya, akan mengetahui adanya cara dan falsafah baru yang terlibat di dalamnya. Cara dan falsafah baru ini disebut konsep pemasaran (marketing concept). Sebagai falsafah bisnis, konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen atau berorientasi pada konsumen (consumer oriented).

Adapun beberapa pengertian dari beberapa tokoh tentang konsep pemasaran. Menurut Swastha “konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.” Sedangkan definisi lain menyatakan bahwa konsep pemasaran adalah menjadi lebih efektif dari para pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran.

Ada lima konsep pemasaran yang mendasari cara perusahaan melakukan kegiatan pemasarannya yaitu:

  1. Konsep berwawasan produksi

Konsep ini berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk yang mudah didapat dan murah harganya sehingga fokus utamanya adalah meningkatkan efisiensi produksi dan memperluas cakupan distribusi.

  1. Konsep berwawasan produk

Konsep ini berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk yang menawarkan mutu, kinerja terbaik dan hal-hal inovatif lainnya sehingga fokus utamanya adalah membuat produk yang lebih baik dan berusaha terus menerus untuk menyempurnakannya.

  1. Konsep berwawasan penjualan

Konsep ini berpendapat bahwa kalau konsumen dibiarkan saja maka konsumen tidak akan membeli produk perusahaan dalam jumlah cukup. Oleh karena itu, perusahaan harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif.

  1. Konsep berwawasan pemasaran

Konsep ini berpendapat bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien dari para pesaingnya. Konsep ini didasarkan pada empat sendi utama, yaitu pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran yang terkoordinasi, serta keuntungan.

  1. Konsep berwawasan pemasaran bermasyarakat

Konsep ini berpendapat bahwa tugas perusahaan adalah menentukan kebutuhan dan keinginan serta kepentingan pasar sasaran dan memenuhinya dengan lebih efektif dan efisiensi dari pada saingannya dengan cara mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.

Unsur-Unsur Utama Pemasaran

Unsur-unsur utama pemasaran dapat diklasifikasikan menjadi tiga unsur utama yaitu

1)      Unsur strategi persaingan

Unsur strategi persaingan dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu

  1. Segmentasi pasar segmentasi pasar adalah tindakan mengidentifikasikan dan membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah. Masing-masing segmen konsumen ini memiliki karakteristik, kebutuhan produk, dan bauran pemasaran tersendiri.
  2. Targeting

Targeting adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki.

  1. Positioning

Positioning adalah penetapan posisi pasar. Tujuan positioning ini adalah untuk membangun dan mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk yang ada di pasar ke dalam  benak konsumen.

2)      Unsur Taktik Pemasaran

Terdapat dua unsur taktik pemasaran yaitu

  1. Diferensiasi berkaitan dengan cara membangun strategi pemasaran dalam berbagai aspek di perusahaan. Kegiatan membangun strategi pemasaran inilah yang membedakan diferensiasi yang dilakukan suatu perusahaan dengan yang dilakukan oleh perusahaan lain.
  2. Bauran pemasaran berkaitan dengan kegiatan-kegiatan mengenai produk, harga ,promosi dan tempat.

3)      Unsur Nilai Pemasaran

Nilai pemasaran dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu

  1. Merek atau brand  yaitu nilai yang berkaitan dengan nama atau nilai yang dimiliki dan melekat pada suatu perusahaan. Sebaiknya perusahaan senantiasa berusaha meningkatkan brand equity-nya. Jika dapat dikelola dengan baik, perusahaan yang bersangkutan setidaknya akan mendapatkan dua hal. Pertama, para konsumen akan menerima nilai produknya. Mereka dapat merasakan semua manfaat yang diperoleh dari produk yang mereka beli dan merasa puas karena produk itu sesuai dengan harapan mereka. Kedua, perusahaan ini sendiri memperoleh nilai melalui  loyalitas pelanggan terhadap merek, yaitu peningkatan margin keuntungan, keunggulan bersaing, dan efisiensi serta efektivitas kerja khususnya pada program pemasarannya.
  2. Pelayanan atau service  yaitu nilai yang berkaitan dengan pemberian jasa pelayanan kepada konsumen. Kualitas pelayanan kepada konsumen ini perlu terus menerus ditingkatkan.
  3. Proses yaitu nilai yang berkaitan dengan prinsip perusahaan untuk membuat setiap karyawan terlibat dan memiliki rasa tanggung jawab dalam proses memuaskan konsumen, baik secara langsung maupun tidak langsung.[4]

 



[1] Freddy Rangkuti, Analisis Swot Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta:PT Gramedia Building), hlm 101.

[2]Ikhsan, Manajemen Strategis dalam Kompetisi Pasar Global, (Jakarta: Gaung Persada Press, hlm 138-139.

[3] Mursyid, Manajemen Pemasaran (Jakarta: PT Bumi Aksara) hlm 26.

[4] Freddy Rangkuti, Analisis Swot Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta:PT Gramedia Building), hlm 103-104.

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images