SOAL PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF

 SEMOGA BERMANFAAT

SOAL PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF

 

 

 

1.      Jelaskan secara mendalam mengenai pembelajaran tematik integratif!

Pembelajaran integratif merupakan model  pelajaran terpadu dengan menggunakan tema sebagai pemersatu antara mata pelajaran. Tematik integratif dalam kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik yang didalamnya merupakan sikap ilmiah melalui tahap pengamatan,menanya, menalar, mencoba, mengolah, penyajian, menyimpulkan dan mengkomunikasikan. Hal itu dimaksudkan agar peserta didik dapat mengalami perkembangan positif baik segi pengetahuan maupun keterampilan.  namun di sini guru hanya sebagai fasilitator  dalam pembelajaran sehingga memiliki peran yang sangat penting agar pengetahuan dan keterampilan tersebut dapat membangkitkan sikap dan sesuai dengan harapan salah satunya adalah sikap ilmiah.

 

 

2.      Sebutkan 5 alasan pembelajaran tematik integratif bisa diterapkan di sekolah tertentu!

a.       Usia 0 sampai 12 tahun kondisi perkembangan intelegensi fisik dan sosial  emosional anak tumbuh dan berkembang secara terpadu sehingga dibutuhkan konsep pengembangan potensi secara menyeluruh Oleh karena itu pembelajaran tematik integratif menjadi strategi yang efektif dalam pengembangan potensi tersebut hal ini mengingat pembelajaran tematik integratif disajikan dalam satu konsep tema yang dapat menyentuh ke seluruh aspek kehidupan.

b.       Piaget yang menyatakan bahwa tahap perkembangan anak pada usia SD cenderung bersifat konkret jadi perilaku belajar anak proses pada sifat realistik dan berhubungan dengan kehidupan sehari-hari karena pembelajaran yang diterapkan harus utuh dan alami sehingga memungkinkan anak untuk berfikir mengaitkan dengan apa yang ditemukan dan dipelajarinya dalam kehidupan nyata .

c.       Siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu,

d.      Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar matapelajaran dalam tema yang sama;

e.       Budi pekerti dan moral peserta didik dapat ditumbuh kembangkan dengan mengangkat sejumlah nilai budi pekerti sesuai dengan situasi dan kondisi.

f.       Siswa lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam satu mata pelajaran sekaligus mempelajari matapelajaran lain;

g.      Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara tematik dapat dipersiapkaan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga pertemuan, waktu selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan remedial, pemantapan, atau pengayaan.

 

 

 

 

 

3.      Mengapa pembelajaran tematik integratif sering dianggap rumit untuk diimplementasikan?

Pujiastuti menyatakan permasalahan dalam pelaksanaan pembelajaran tematik antara lain :

a.       Keterbatasan pengetahuan dan kemampuan guru dalam mengajarkan lagu anak-anak sesuai tema;

b.      Bahan ajar yang tersedia masih menggunakan pendekatan mata pelajaran sehingga menyulitkan guru memadukan materi sesuai tema;

c.       Bahan ajar tematik masih bersifat nasional sehingga beberapa materi kurang sesuai dengan kondisi lingkungan belajar siswa;

d.      Model team teaching sesuai untuk kondisi sekolah yang menerapkan sistem guru bidang studi. Namun model ini memerlukan koordinasi dan komitmen yang tinggi pada masing-masing guru;

e.       Sekolah yang kekurangan jumlah guru menerapkan model pembelajaran kelas rangkap, sehingga kesulitan menerapkan pembelajaran tematik di kelas awal;

f.       Untuk guru kelas dapat menggunakan model webbed yakni pembelajaran yang menggunakan suatu tema sebagai dasar pembelajaran dalam berbagai disiplin mata pelajaran;

g.      Lingkungan sekolah di wilayah kabupaten masih standar dan sarana teknologi sangat kurang karena sarana pendukungnya yang tidak memenuhi syarat; (

h.      Jadwal yang menggunakan mata pelajaran menyulitkan guru dalam memadukan berbagai mata pelajaran secara luwes;

i.        Penggunaan jadwal tema lebih luwes dalam penyampaian pembelajaran tematik, namun memerlukan perencanaan yang matang dalam hal bobot penyajian antar mata pelajaran.

Sedangkan permasalahan penilaian pembelajaran tematik antara lain :

a.       Guru kesulitan dalam melakukan penilaian bagi siswa kelas 1 yang belum lancar membaca dan menulis; (2) Penilaian lisan, unjuk kerja, tingkah laku, produk maupun portofolio sudah dilakukan namun jarang didokumentasikan;

b.      Guru masih kesulitan membuat instrumen penilaian unjuk kerja, produk dan tingkah laku, sehingga cenderung lebih suka menggunakan penilaian tertulis;

c.       Guru masih kesulitan menentukan Kriteria ketuntansan Minimal;

d.      Guru juga menemui kesulitan dalam cara menilai pembelajaran tematik, karena rapor siswa menggunakan mata pelajaran.

 

 

4.      Bagaimana langkah penentuan tema bersumber dari ketertatikan dan minat siswa?

 

 

1)      Mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat dalam masing-masing mata pelajaran, dilanjutkan dengan menentukan tema yang sesuai.

2)      Menetapkan terlebih dahulu tema-tema pengikat keterpaduan, untuk menentukan tema tersebut, guru dapat bekerjasama dengan peserta didik sehingga sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.

Tema untuk pembelajaran tematik dapat berasal dari beberapa sumber. di antaranya adalah :

1)      Isu-isu

2)      Masalah-masalah

3)      Event-event khusus

4)      Minat siswa

5)      Literatur

Tema-tema dalam pembelajaran tematik, sebagaimana dijelaskan Subroto dan Herawati (1978) juga dapat dikembangkan berdasarkan kriteria berikut :

Minat siswa-siswi yang pada umumnya dapat menarik untuk dijadikan kriteria penentuan tema, seperti hari libur. Kegiatan hari libur sangat menyenangkan bagi siswa-siswi. Banyak yang dapat dilakukan oleh siswa-siswi, seperti memain bola, ke sawah, dan sebagainya.

Minat guru yang berhubungan dengan sekolah, siswa-siswi atau proses pembelajaran yang disesuaikan dengan pemahaman siswa-siswi. Misalnya, guru dapat memilih tema koperasi sekolah. Guru dapat mengembangkan pertanyaan-pertanyaan seperti apa yang dijual di koperasi sekolah? Dan apa keuntungan koperasi sekolah?

Kebutuhan siswa-siswi, seperti perkelahian antara siswa-siswi yang perlu pemecahan dan jalan keluar. Siswa-siswi dapat dilibatkan dalam mengambil pemecahan perkelahian antara siswa-siswi. Oleh karena itu, perkelahian dapat dijadikan sebagai tema.

Selain kriteria tersebut, menurut Subroto dan Herawati (1978) terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam penentuan tema, yaitu :

a)      Penentuan tema merupakan hasil ramuan dari berbagai disiplin ilmu.

b)      Tema diangkat sebagai sarana untuk mencapai sasaran materi pelajaran dan prosedur penyampaian.

c)      Tema sesuai dengan karakteristik belajar siswa-siswi sehingga perkembangan anak dapat dimanfaatkan secara maksimal.

d)     Tema harus bersifat cukup problematik sehingga kemungkinan luas untuk melaksanakan kegiatan belajar yang lebih efektif dibanding dengan proses belajar mengajar yang konvensional.

Penentuan tema dapat ditempuh dengan prosedur yang dikemukakan oleh Subroto dan Herawati (1978) sebagai berikut :

1)      Menumbuhkan minat siswa-siswi pada suatu tema.

2)      Mempertimbangkan sumber-sumber yang diperlukan. Bila perlu guru mempersiapkan rencana antisipasi, misalnya karya wisata.

3)      Mengidentifikasi apa yang telah diketahui oleh siswa-siswi dan apa saja yang ingin diketahui.

4)      Menentukan fokus tema tertentu, pemahaman, nilai-nilai, pengetahuan, atau sikap.

5)      Menentukan cara-cara untuk melakukan eksplorasi pertanyaan-pertanyaan, dan mempertimbangkan ketrampilan-ketrampilan yang harus dimiliki siswa-siswi.

6)      Mengumpulkan sumber-sumber belajar.

7)      Mengacu pada pertanyaan-pertanyaan fokus.

8)      Penilaian yang dilakukan berulang-ulang dan mengkaji hasilnya pada kegiatan akhir.

Ada tiga model penentuan tema, yaitu : pertama, tema ditentukan oleh guru dan dikembangkan dalam sub-sub tema. Kedua, tema ditentukan bersama-sama antara guru dan siswa-siswi. Keempat, tema ditentukan oleh siswa-siswi.

 

 

 

5.      Berikan 3 macam kendala dan solusinya dalam implementasi pembelajaran tematik integratif!

 

Kendala :

1)      Perencanaan pembelajaran tematik yang memakan waktu dan tenaga yang lebih banyak mulai dari penyusunan matriks tematik, jaring laba-laba, program semester, silabus dan RPP sekaligus dibuat dalam 1 semester.

2)      Tidak berurutan materi yang diajarkan kecuali matematika dalam 1 semester.

3)      Menyiapkan media perlu disesuaikan dengan pemilihan tema.

Solusi :

1)      Kerja team work dari para guru SD tiap jenjang untuk membuat perencanaan hingga pelaksanaan.

2)      Para siswa diajak untuk terlibat untuk menyiapkan media sesuai dengan tema, paling tidak 3 hari sebelumnya.

3)      Menggunakan bahan ajar tematik untuk membantu guru baik dari persiapan, pelaksanaan, bahkan evaluasi

 

 

6.      Deskripsikan rupa materi-materi konkret yang dapat disampaikan dalam pembelajaran tematik integratif!

 

Materi-materi konkret yang dapat disampaikan dalam pembelajaran tematik integratif diantaranya yaitu mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan. Contoh materi antara lain pola gerak dasar, aktivitas permainan dan olahrasa termasuk tradisional, aktivitas kebugaran,  senam dan gerak ritmik, aktivitas gerak air, kesehatan.

 

 

7.      Bilamana pembelajaran tematik integratif tidak perlu untuk diterapkan?

1)      Sumber daya manusia seperti guru kurang dalam suatu sekolah baik kurang dalam jumlahnya maupun kurang dalam segi pengajarannya.

2)      Sarana dan prasarana yang kurang memadai dari satu sekolahan tertentu.

3)      Kesulitan akan mengerti materi yang disampaikan oleh guru ke-4 ketiak sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa per 5 kurangnya keterampilan dari peserta didik pembelajaran tematik integratif tidak diterapkan pada dalam ranah pendidikan maka akan terjadi seperti KTSP itu sistemnya sistem hanya seorang siswa mendengarkan seorang guru ceramah dalam sebuah materi pembelajaran. Sehingga dalam metode yaitu mengalami pembosanan dan mengalami ketidaknyamanan seorang siswa dalam pembelajaran.

8.      Berikan 3 contoh tema dan sub tema yang dapat diintegrasikan merujuk pada kompetensi inti dan kompetensi dasar yang sudah ada!

1)      Tema: Pengalamanku

Subtema: Pengalaman Pribadi, Pengalaman di Sekolah, Pengalaman di Rumah, Pengalaman di Lingkungan Masyarakat.

2)      Tema: Energi dan Perubahannya

Subtema:  sumber energi perubahan energi energi alternatif penghemat energy

3)      Tema: Cuaca

Subtema : Keadaan Cuaca , Perubahan Cuaca, Pengaruh Perubahan Cuaca terhadap Kehidupan Manusia , Cuaca Musim dan Iklim

 

9.      Apa alasan materi-materi abstrak perlu direduksi dalam pengimplementasian pembelajaran tematik integratif?

Karena pada kelas bawah 1, 2 dan 3 siswa belum bisa memahami dan membayangkan hal-hal yang bersifat abstrak, mereka masih  memerlukan bimbingan dari seorang guru . Untuk itu pembelajaran tematik sangat diperlukan dalam membantu siswa memahami hal-hal yang bisa abstrak pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa direct experience dengan pengalaman langsung ini siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.

 

10.  Berikan 10 kata kerja operasional bloom yang dapat digunakan dalam penyusunan indikator dalam pembelajaran tematik integratif grade1-3!Ranah Kognitif : pengetahuan, pemahaman, analisis

Ranah psikomotorik : meniru, memanipulasi, artikulasi

Ranah afektif : menerima, menanggapi, menilai, menghayati

 

 

silahkan jawaban dikirimkan melalui email : kholilurrohman.abhaz@gmail.com

 

SELAMAT MENGERJAKAN!

 


MATERI KEWIRAUSAHAAN PENGERTIAN, UNSUR UNSUR, KONSEP MANAJEMEN PEMASARAN

 

  Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi dan managerial. Akibat dari pengaruh berbagai faktor tersebut adalah masing-masing individu maupun kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan, menawarkan dan menukarkan produk yang memiliki nilai komoditas. [1]

Ada pun secara managerial menurut "The American Marketing Association"  yang dikutip dari Bussines Review  pemasaran adalah bentuk proses perencanaan dan pemilihan konsep (executing) harga distribusi dan promosi dari gagasan barang dan jasa untuk menciptakan transaksi (exchange ) yang memuaskan individu dan organisasi.  Dari pengertian di atas jelas mengindikasikan bahwa tujuan pemasaran pada intinya adalah untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan konsumen (individu, kelompok dan sosial) dalam rangka mencapai standar kehidupan yang lebih tinggi. Oleh karena itu pemasaran harus mengerti kebutuhan pasar sasaran melalui proses interaksi melalui sejumlah aktivitas dan skill . Menurut Peter Drucker mengatakan tugas pemasaran adalah untuk mengetahui dan mengerti pelanggan dalam arti kecocokan produk dan pelayanan bagi mereka. Idealnya, pemasaran dapat menghasilkan konsumen yang siap untuk membeli. Secara keseluruhan sebaiknya dibutuhkan, kemudian memberikan produk dan jasa yang dapat disediakan.[2]

Atau dapat dikatakan pula bahwa pemasaran adalah semua kegiatan usaha yang bertalian dengan arus penyerahan barang dan jasa jasa dari produsen ke konsumen. Dalam arti luas pemasaran meliputi pula hal-hal yang bersifat abstrak seperti asuransi, surat-surat saham, dan surat-surat obligasi.

Berikut ini beberapa ahli memberikan bermacam-macam definisi tentang pemasaran antara lain :

  1. Philips dan Duncan pemasaran meliputi semua langkah yang digunakan atau dipergunakan untuk menempatkan barang-barang nyata ke tangan konsumen.
  2. W. J. Stanton pemasaran meliputi keseluruhan sistem yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha, yang bertujuan merencanakan,menentukan harga, hingga mempromosikan, dan mendistribusikan barang-barang atau jasa yang akan memuaskan kebutuhan  pembeli, baik yang aktual maupun yang potensial.
  3. P.H. Nystrom pemasaran meliputi segala kegiatan mengenai penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen.

Dengan demikian bahwa ruang lingkup pemasaran merupakan proses perpindahan barang dan jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen, tidaklah sesederhana namanya. Jangkauan pemasaran sangat luas. Berbagai tahap kegiatan harus dilalui oleh barang-barang dan jasa sebelum sampai ke tangan konsumen. 

Ruang lingkup yang luas itu kemudian dapat  disederhanakan menjadi empat kegiatan utama yang lazim disebut sebagai 4 P dalam pemasaran:

  1. Product  (produk)  yang menyangkut pemilihan barang atau jasa yang ditawarkan secara tepat.
  2. Price  (harga) menyangkut penetapan harga jual barang yang sesuai dengan kualitas barang dan dapat dijangkau oleh konsumen.
  3. Place  (tempat) menyangkut pemilihan cara pendistribusian barang dan jasa sehingga sampai ke tangan konsumen.
  4. Promotion  (promosi) menyangkut pemilihan kebijaksanaan promosi yang tepat sesuai dengan barang atau jasa yang ditawarkan.[3]

Konsep Manajemen Pemasaran

Perusahaan yang sudah mulai mengenal bahwa pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses usahanya, akan mengetahui adanya cara dan falsafah baru yang terlibat di dalamnya. Cara dan falsafah baru ini disebut konsep pemasaran (marketing concept). Sebagai falsafah bisnis, konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen atau berorientasi pada konsumen (consumer oriented).

Adapun beberapa pengertian dari beberapa tokoh tentang konsep pemasaran. Menurut Swastha “konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.” Sedangkan definisi lain menyatakan bahwa konsep pemasaran adalah menjadi lebih efektif dari para pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran.

Ada lima konsep pemasaran yang mendasari cara perusahaan melakukan kegiatan pemasarannya yaitu:

  1. Konsep berwawasan produksi

Konsep ini berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk yang mudah didapat dan murah harganya sehingga fokus utamanya adalah meningkatkan efisiensi produksi dan memperluas cakupan distribusi.

  1. Konsep berwawasan produk

Konsep ini berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk yang menawarkan mutu, kinerja terbaik dan hal-hal inovatif lainnya sehingga fokus utamanya adalah membuat produk yang lebih baik dan berusaha terus menerus untuk menyempurnakannya.

  1. Konsep berwawasan penjualan

Konsep ini berpendapat bahwa kalau konsumen dibiarkan saja maka konsumen tidak akan membeli produk perusahaan dalam jumlah cukup. Oleh karena itu, perusahaan harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif.

  1. Konsep berwawasan pemasaran

Konsep ini berpendapat bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien dari para pesaingnya. Konsep ini didasarkan pada empat sendi utama, yaitu pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran yang terkoordinasi, serta keuntungan.

  1. Konsep berwawasan pemasaran bermasyarakat

Konsep ini berpendapat bahwa tugas perusahaan adalah menentukan kebutuhan dan keinginan serta kepentingan pasar sasaran dan memenuhinya dengan lebih efektif dan efisiensi dari pada saingannya dengan cara mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.

Unsur-Unsur Utama Pemasaran

Unsur-unsur utama pemasaran dapat diklasifikasikan menjadi tiga unsur utama yaitu

1)      Unsur strategi persaingan

Unsur strategi persaingan dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu

  1. Segmentasi pasar segmentasi pasar adalah tindakan mengidentifikasikan dan membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah. Masing-masing segmen konsumen ini memiliki karakteristik, kebutuhan produk, dan bauran pemasaran tersendiri.
  2. Targeting

Targeting adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki.

  1. Positioning

Positioning adalah penetapan posisi pasar. Tujuan positioning ini adalah untuk membangun dan mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk yang ada di pasar ke dalam  benak konsumen.

2)      Unsur Taktik Pemasaran

Terdapat dua unsur taktik pemasaran yaitu

  1. Diferensiasi berkaitan dengan cara membangun strategi pemasaran dalam berbagai aspek di perusahaan. Kegiatan membangun strategi pemasaran inilah yang membedakan diferensiasi yang dilakukan suatu perusahaan dengan yang dilakukan oleh perusahaan lain.
  2. Bauran pemasaran berkaitan dengan kegiatan-kegiatan mengenai produk, harga ,promosi dan tempat.

3)      Unsur Nilai Pemasaran

Nilai pemasaran dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu

  1. Merek atau brand  yaitu nilai yang berkaitan dengan nama atau nilai yang dimiliki dan melekat pada suatu perusahaan. Sebaiknya perusahaan senantiasa berusaha meningkatkan brand equity-nya. Jika dapat dikelola dengan baik, perusahaan yang bersangkutan setidaknya akan mendapatkan dua hal. Pertama, para konsumen akan menerima nilai produknya. Mereka dapat merasakan semua manfaat yang diperoleh dari produk yang mereka beli dan merasa puas karena produk itu sesuai dengan harapan mereka. Kedua, perusahaan ini sendiri memperoleh nilai melalui  loyalitas pelanggan terhadap merek, yaitu peningkatan margin keuntungan, keunggulan bersaing, dan efisiensi serta efektivitas kerja khususnya pada program pemasarannya.
  2. Pelayanan atau service  yaitu nilai yang berkaitan dengan pemberian jasa pelayanan kepada konsumen. Kualitas pelayanan kepada konsumen ini perlu terus menerus ditingkatkan.
  3. Proses yaitu nilai yang berkaitan dengan prinsip perusahaan untuk membuat setiap karyawan terlibat dan memiliki rasa tanggung jawab dalam proses memuaskan konsumen, baik secara langsung maupun tidak langsung.[4]

 



[1] Freddy Rangkuti, Analisis Swot Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta:PT Gramedia Building), hlm 101.

[2]Ikhsan, Manajemen Strategis dalam Kompetisi Pasar Global, (Jakarta: Gaung Persada Press, hlm 138-139.

[3] Mursyid, Manajemen Pemasaran (Jakarta: PT Bumi Aksara) hlm 26.

[4] Freddy Rangkuti, Analisis Swot Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta:PT Gramedia Building), hlm 103-104.

LAPORAN MATA KULIAH PRAKTIKUM IPA II Gaya Elektromagnetik

 SEMOGA BERMANFAAT 

 

LAPORAN

MATA KULIAH PRAKTIKUM IPA II

 

 

Gaya Elektromagnetik

 

 

Dosen Pengampu:

Irma Dwi Tantri, M.Pd.

 

Disusun Oleh:

Desi Nur Winahyu

NIM.1717405100

 

 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO

2019


 

DAFTAR ISI

 

 

DAFTAR ISI. i

A.         TUJUAN.. 1

B.          DASAR TEORI. 1

C.         ALAT DAN BAHAN.. 4

D.         CARA KERJA.. 5

E.          DATA HASIL.. 6

F.          PEMBAHASAN.. 7

G.    KESIMPULAN.. 9

DAFTAR PUSTAKA.. 10

LAMPIRAN.. 11

 


A.  TUJUAN

Mengenal dan Mengukur  Gaya  Listrik  Statis

B.  DASAR TEORI

 

 

 

 

C.  ALAT DAN BAHAN

Alat

1.      Penggaris Mika

2.      Perforator

3.      Kaca

4.      Kain

5.      Kayu

 

Bahan

1.      Benang Wol

2.      Potongan Kertas

3.      Potongan Mika

 

CARA KERJA

 

 

 

 

DATA HASIL

Tabel

No

Kegiatan

Hasil Pengamatan pada  Kertas Mika

Hasil Pengamatan pada Kertas

1

Menghasilkan penggaris pada rambut

Menempel

Menempel

2

Menggosok penggaris  pada kain

Tidak menempel

Tidak menempel

3

Menggosok penggaris pada kayu

Menempel

Menempel

4

Menggosok penggaris penggaris pada benang wol

Tidak menempel

Tidak menempel

5

Menggosok penggaris  pada kaca

Tidak  menempel

Tidak menempel

6

Menggosok penggaris  pada kapas

Tidak menempel

Tidak menempel

 

 

 

 

 

 

 

 

D.  PEMBAHASAN

Praktikum  “..............................” bertujuan untuk ...............................................

Pada praktikum ini dilakukan pengukuran terhadap besaran......,..........,..........,....,.....dan......... Adapun pembahasan pada masing-masing praktikum adalah sebagai berikut.

1.    Pengukuran Besaran...................

Alat yang digunakan adalah.........., sementara bahan yang digunakan adalah.......... Proses pengukuran dilakukan dengan......... (ceriatakan proses mengukur).

Berdasarkan proses pengukuran, diperoleh panjang... adalah.....m atau ..... cm, panjang....... adalah....... m atau ..... cm. (lanjutkan).

2.    Pengukuran Besaran ......................

Alat yang digunakan adalah.........., sementara bahan yang digunakan adalah.......... Proses pengukuran dilakukan dengan......... (ceriatakan proses mengukur).

Berdasarkan proses pengukuran, diperoleh massa batu... adalah.....kg atau ..... g, volume batu adalah........ m3 atau ..... cc. Dengan menggunakan persamaan massa jenis batu adalah....... kg/m3 atau .....g/cc. (lanjutkan).

Lanjutkan.

E.  KESIMPULAN

Berdasarkan hasil praktikum..........., disimpulkan bahwa pengukuran panjang dilakukan menggunakan.....,.......,....... adapun satuannya adalah.... atau....... Dari data panjang yang diperoleh dapat diketahui luas suatu benda menggunakan persamaan ........., adapun satuannya adalah....... Selanjutnya, dapat diketahui volume benda tersebut menggunakan persamaan......., adapun satuannya adalah.....

(lanjutkan besaran yang lain)

(Kendala dalam pengukuran). (Hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala adalah ......).


 

DAFTAR PUSTAKA

 

 

GE Healthcare. (2012). Spectrophotometry Handbook. Buckinghamshire: General Electric Company.

Hendayana, S., Kadarohman, A., Sumarna, A., & Supriatna, A. (1994). Kimia Analitik Instrumen. Semarang: IKIP Semarang Press.

Poedjiadi, A., & Supriyanti, F. T. (2006). Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI-Press.

Septiani, Y., Purwoko, T., & Pangastuti, A. (2004). Kadar Karbohidrat, Lemak, dan Protein pada Kecap dari Tempe. Bioteknologi 1 (2), 48-53.

Sutrisno, H., & Senam, r. (2016). Praktikum Kimia. Yogyakarta: UNY.

 


 

LAMPIRAN

 

Bahan-Bahan penggaris mika

Serpihan kertas,mika dan kain wol

 


Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images